Pengelolaan Objek Kubernetes dengan Perintah Imperatif

Objek-objek Kubernetes bisa dibuat, diperbarui, dan dihapus secara langsung dengan menggunakan perintah-perintah imperatif yang ada pada command-line kubectl. Dokumen ini menjelaskan cara perintah-perintah tersebut diorganisir dan cara menggunakan perintah-perintah tersebut untuk mengelola objek live.

Kelebihan dan kekurangan

Perintah kubectl mendukung tiga cara pengelolaan objek:

  • Perintah imperatif
  • Konfigurasi objek imperatif
  • Konfigurasi objek deklaratif

Lihat Pengelolaan Objek Kubernetes untuk mengenali lebih lanjut kelebihan dan kekurangan dari tiap pengelolaan objek.

Cara membuat objek

Perangkat kubectl mendukung perintah-perintah berbentuk kata kerja untuk membuat beberapa tipe objek yang paling umum. Perintah-perintah tersebut diberi nama yang mudah dikenali oleh pengguna yang belum familiar dengan tipe-tipe objek Kubernetes.

  • run: Membuat sebuah objek Deployment untuk menjalankan kontainer di satu atau lebih Pod.
  • expose: Membuat sebuah objek Service untuk mengatur lalu lintas beban antar Pod.
  • autoscale: Membuat sebuah objek Autoscaler untuk melakukan scaling horizontal secara otomatis terhadap sebuah objek controller, misalnya sebuah objek Deployment.

Perangkat kubectl juga mendukung perintah-perintah pembuatan objek yang berdasarkan pada tipe objek. Perintah-perintah ini mendukung lebih banyak tipe objek dan lebih eksplisit tentang intensi mereka. Tapi, perintah-perintah ini memerlukan pengguna untuk memahami tipe dari objek-objek yang hendak mereka buat.

  • create <objecttype> [<subtype>] <instancename>

Beberapa tipe objek memiliki sub tipe yang bisa kamu spesifikasikan pada perintah create. Misalnya, objek Service memiliki beberapa sub tipe seperti ClusterIP, LoadBalancer, dan NodePort. Berikut adalah sebuah contoh cara membuat sebuah Service dengan sub tipe NodePort:

kubectl create service nodeport <myservicename>

Pada contoh di atas, perintah create service nodeport merupakan sub perintah dari create service.

Kamu bisa menggunakan parameter -h untuk mencari argumen-argumen dan paramenter-parameter yang didukung oleh sebuah sub perintah:

kubectl create service nodeport -h

Cara memperbarui objek

Perintah kubectl mendukung perintah-perintah berbasis kata kerja untuk beberapa operasi pembaruan yang umum. Perintah-perintah ini diberi nama yang memudahkan pengguna yang belum familiar dengan objek-objek Kubernetes untuk melakukan pembaruan tanpa terlebih dulu mengetahui field-field spesifik yang harus diperbarui:

  • scale: Melakukan scaling horizontal terhadap sebuah controller untuk menambah atau menghapus Pod dengan memperbarui jumlah replika dari controller tersebut.
  • annotate: Menambah atau menghapus anotasi sebuah objek.
  • label: Menambah atau menghapus label sebuah objek.

Perintah kubectl juga mendukung perintah-perintah pembaruan berdasarkan salah satu aspek dari sebuah objek. Untuk tiap tipe objek yang berbeda, memperbarui sebuah aspek tertentu bisa berarti memperbarui sekumpulan field yang berbeda pula:

  • set <field>: Memperbarui salah satu aspek dari sebuah objek.

Perangkat kubectl juga mendukung beberapa cara lain untuk memperbarui objek live secara langsung, meskipun cara-cara berikut membutuhkan pemahaman yang lebih tentang skema objek Kubernetes.

  • edit: Secara langsung mengedit konfigurasi mentah dari sebuah objek live dengan membuka konfigurasinya di sebuah editor.
  • patch: Secara langsung memodifikasi field-field spesifik dari sebuah objek live dengan menggunakan patch string. Untuk detil lebih lanjut mengenai patch string, lihat bagian tentang patch pada Konvensi API.

Cara menghapus objek

Kamu bisa menggunakan perintah delete pada sebuah objek dari sebuah klaster:

  • delete <type>/<name>
kubectl delete deployment/nginx

Cara melihat objek

Ada beberapa perintah untuk menampilkan informasi tentang sebuah objek:

  • get: Menampilkan informasi dasar dari objek-objek yang sesuai dengan parameter dari perintah ini. Gunakan get -h untuk melihat daftar opsi yang bisa digunakan.
  • describe: Menampilkan agregat informasi detil dari objek-objek yang sesuai dengan parameter dari perintah ini.
  • logs: Menampilkan isi stdout dan stderr dari sebuah kontainer yang berjalan di sebuah Pod.

Menggunakan perintah set untuk memodifikasi objek sebelum dibuat

Ada beberapa field objek yang tidak memiliki parameter yang bisa kamu gunakan pada perintah create. Pada kasus-kasus tersebut, kamu bisa menggunakan kombinasi dari perintah set dan create untuk menspesifikasikan nilai untuk field-field tersebut sebelum objek dibuat. Ini dilakukan dengan melakukan piping pada hasil dari perintah create ke perintah set, dan kemudian mengembalikan hasilnya ke perintah create. Simak contoh berikut:

kubectl create service clusterip my-svc --clusterip="None" -o yaml --dry-run | kubectl set selector --local -f - 'environment=qa' -o yaml | kubectl create -f -
  1. Perintah kubectl create service -o yaml --dry-run membuat konfigurasi untuk sebuah Service, tapi kemudian menuliskan konfigurasi tadi ke stdout dalam format YAML alih-alih mengirimnya ke API Server Kubernetes.
  2. Perintah kubectl set selector --local -f - -o yaml membaca konfigurasi dari stdin, dan menuliskan pembaruan konfigurasi ke stdout dalam format YAML.
  3. Perintah kubectl create -f - membuat objek dengan menggunakan konfigurasi yang disediakan pada stdin.

Menggunakan --edit untuk memodifikasi objek sebelum dibuat

Kamu bisa menggunakan perintah kubectl create --edit untuk membuat perubahan terhadap sebuah objek sebelum objek tersebut dibuat. Simak contoh berikut:

kubectl create service clusterip my-svc --clusterip="None" -o yaml --dry-run > /tmp/srv.yaml
kubectl create --edit -f /tmp/srv.yaml
  1. Perintah kubectl create service membuat konfigurasi untuk objek Service dan menyimpannya di /tmp/srv.yaml.
  2. Perintah kubectl create --edit membuka berkas konfigurasi untuk disunting sebelum objek dibuat.

Selanjutnya

Last modified December 15, 2024 at 6:24 PM PST: Merge pull request #49087 from Arhell/es-link (2c4497f)